Pengenalan RouterOS Mikrotik
RouterOS Mikrotik merupakan salah satu sistem operasi yang difungsikan untuk mengelola jaringan, terutama jaringan internet. RouterOS ini menjadi sangat populer di kalangan pengguna jaringan internet. Dalam tutorial mikrotik Indonesia, kita akan membahas tentang beberapa karakteristik dan keuntungan menggunakan RouterOS Mikrotik.
RouterOS Mikrotik menyediakan banyak fitur yang sangat berguna untuk mengelola jaringan internet. Salah satu fiturnya adalah manajemen bandwidth. Dengan pengaturan bandwidth yang baik, kita dapat meminimalkan kejadian ‘lag’ atau jaringan lemot.
RouterOS Mikrotik juga menawarkan beberapa keamanan tambahan untuk jaringan kami. Hal ini sangat penting untuk melindungi jaringan dari ancaman keamanan seperti hacking dan serangan malware. Dengan RouterOS Mikrotik, kita dapat mengatur jaringan dengan lebih aman dan menghindari akses yang tidak sah.
Satu lagi kelebihan menggunakan RouterOS Mikrotik adalah kemampuan untuk mengelola akses internet. Dalam banyak kasus, kita sering memerlukan beberapa jenis koneksi internet. Contohnya, koneksi broadband untuk karyawan dan koneksi 4G untuk tamu di perusahaan. RouterOS Mikrotik memungkinkan kita untuk mengelola dan memisahkan koneksi internet tersebut.
Karakteristik lainnya dari RouterOS Mikrotik adalah kemampuannya untuk mengikuti instruksi tertentu. RouterOS Mikrotik memiliki bahasa scripting sendiri yang bisa kita gunakan untuk sesuai kebutuhan kita. Hal ini sangat mempermudah untuk melakukan otomatisasi tugas-tugas jaringan.
Banyak pemilik bisnis yang terkendala ketika harus memonitor dan mengatur jaringan yang besar dan kompleks. Dalam hal ini, RouterOS Mikrotik dapat membantu dengan menyediakan fitur manajemen jaringan yang mudah digunakan sehingga bisa menghemat waktu dan memudahkan tugas administratif.
Hal yang paling penting adalah, RouterOS Mikrotik sangat fleksibel dan dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan kita. Kita bisa menginstal dan menyesuaikan jaringan tersebut sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerja kita.
Seperti itulah sekilas tentang pengenalan RouterOS Mikrotik. Untuk menguasai sistem operasi ini, kita perlu berlatih terus menerus. Untuk menjalankan tutorial mikrotik ini, kita harus paham terlebih dahulu tentang karakteristik, manajemen, dan keuntungannya atas penggunaan RouterOS Mikrotik.
Konfigurasi Dasar pada Mikrotik
Mikrotik adalah perangkat jaringan yang bisa digunakan di berbagai institusi atau bisnis, mulai dari perusahaan kecil hingga besar, atau bahkan di rumah. Namun, dalam penggunaannya, pastinya kamu harus tahu dasar konfigurasi pada Mikrotik agar nantinya bisa dimanfaatkan secara maksimal. Berikut ini adalah beberapa konfigurasi dasar pada Mikrotik yang bisa kamu pelajari:
1. Setting IP Address Ethernet
IP Address Ethernet adalah alamat IP yang diberikan pada port Ethernet pada perangkat jaringan. Kamu bisa melakukan konfigurasi pada Mikrotik untuk menetapkan alamat IP pada port Ethernet yang nantinya akan digunakan sebagai akses internet atau intranet. Berikut adalah langkah-langkah konfigurasinya:
- Buka WEB Browser (Firefox, Chrome, Edge dan sejenisnya)
- Masukkan alamat IP address default Mikrotik yaitu 192.168.88.1
- Masukkan username dan password Mikrotik
- Pilih menu IP, kemudian pilih submenu Addresses
- Klik tombol add (+) untuk menambahkan alamat IP.
- Isikan Network (192.168.100.0/24) dan Address (192.168.100.1) pada kolom form, setelah itu klik OK
Setelah kamu melakukan konfigurasi IP Address pada port Ethernet, maka Mikrotik sudah bisa digunakan sebagai gateway atau router jaringan.
2. Konfigurasi Wireless
Konfigurasi wireless pada Mikrotik digunakan untuk menghubungkan jaringan nirkabel atau Wi-Fi. Kamu bisa melakukan konfigurasi pada Mikrotik agar perangkat nirkabel lainnya bisa terhubung dengan jaringan yang sudah kita buat. Berikut adalah langkah-langkah konfigurasinya:
- Pilih menu Wireless, kemudian submenu Interfaces
- Klik tombol add (+) untuk menambahkan SSID baru
- Ketikkan nama SSID pada kolom form
- Pilih Mode AP-Bridge pada pilihan Mod.
- Klik tab Wireless dan isi parameter seperti Frequency, Band, Country, dan SSID
- Klik OK dan tunggu beberapa saat
Selesai, kini Mikrotik kamu sudah siap untuk digunakan sebagai jaringan wireless.
3. Konfigurasi DHCP Server
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah sebuah protokol yang memungkinkan client untuk mendapatkan alamat IP secara otomatis. Kamu bisa melakukan konfigurasi DHCP pada Mikrotik agar nantinya perangkat lain yang terhubung dengan jaringan bisa mendapatkan alamat IP dengan mudah. Berikut adalah langkah-langkah konfigurasinya:
- Buka menu IP, kemudian pilih submenu DHCP Server
- Klik tombol add (+) untuk menambahkan DHCP Server baru
- Isikan parameter seperti Interface (pilih interface yang ingin diaktifkan sebagai DHCP Server), Address (range IP), DNS (DNS Server), dan Default Gateway (jika perlu)
- Klik OK untuk menyimpan konfigurasi
Setelah kamu berhasil membuat konfigurasi DHCP Server pada Mikrotik, maka semua perangkat yang terhubung dengan jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis.
4. Konfigurasi Firewall
Firewall adalah sebuah sistem keamanan pada jaringan yang dapat memfilter atau memblokir akses tertentu ke jaringan. Kamu bisa melakukan konfigurasi firewall pada Mikrotik agar bisa melakukan pengamanan terhadap jaringan yang telah dibuat. Berikut adalah langkah-langkah konfigurasinya:
- Buka menu IP, kemudian pilih submenu Firewall
- Klik tab Filter Rules dan klik tombol add (+) untuk menambahkan aturan baru
- Isikan nama Chain, Protocol (pilih TCP, UDP, atau All)
- Pilih tipe action pada New Action, seperti Accept atau Drop, atau bisa juga menambahkan keterangan pada Comment
- Isikan parameter pada Src. Addres dan Dst. Address
- Klik OK untuk menyimpan konfigurasi
Jika sudah, firewall pada Mikrotik kamu sudah siap untuk digunakan dan jaringan terlindungi dengan baik.
Dengan mengikuti beberapa konfigurasi dasar pada Mikrotik di atas, kamu bisa memaksimalkan penggunaan perangkat jaringan ini sesuai kebutuhanmu. Selamat mencoba!
Membangun Hotspot Wifi dengan Mikrotik
Dalam dunia teknologi, hotspot menjadi salah satu fasilitas yang sangat penting dan berguna bagi para pengguna internet. Hal ini karena kebanyakan orang lebih memilih untuk terhubung ke internet melalui hotspot daripada menggunakan kabel. Oleh karena itu, kali ini kami akan membahas cara membangun hotspot wifi menggunakan Mikrotik.
Sebelum membangun hotspot wifi, pastikan anda telah memiliki perangkat Mikrotik RouterOS yang mendukung fitur hotspot. Setelah itu, ikuti tahapan-tahapannya sebagai berikut:
1. Konfigurasi IP Address
Pertama, anda harus melakukan konfigurasi IP Address pada perangkat Mikrotik RouterOS yang digunakan. Caranya begini:
- Login ke perangkat Mikrotik RouterOS anda melalui web browser dengan memasukkan IP default yaitu 192.168.88.1 dan klik “Login”.
- Pilih “Interfaces” pada menu sisi kiri. Kemudian pilih “ether1” atau port yang digunakan untuk terhubung ke internet. Setelah itu, klik “Edit”.
- Pilih “IP Address” pada menu sisi kiri. Kemudian klik “Add New”. Di dalam bidang “Address”, isi alamat IP untuk RouterOS. Setelah itu, isi subnet mask berdasarkan alamat IP yang dipilih.
- Terakhir, klik “OK”. Sekarang IP Address untuk Mikrotik RouterOS sudah diatur.
2. Konfigurasi Wireless
Setelah konfigurasi IP Address selesai, selanjutnya melakukan konfigurasi wireless pada perangkat Mikrotik RouterOS. Berikut cara konfigurasinya:
- Pilih “Wireless” pada menu sisi kiri. Kemudian klik “Mode” dan pilih “ap bridge”.
- Klik “Wireless Security” pada menu sisi kiri. Di sini, pilih tipe keamanan yang ingin digunakan. Anda dapat memilih WPA2-PSK untuk keamanan wifi yang lebih terpercaya dan aman.
- Kemudian isi password yang diinginkan pada kolom “WPA2 Pre-Shared Key”. Password ini berfungsi untuk login ke jaringan saat ingin mengakses internet.
- Setelah itu, klik “Apply” untuk menyimpan konfigurasi wireless.
3. Konfigurasi Hotspot pada Mikrotik
Tahap terakhir adalah konfigurasi hotspot pada Mikrotik. Berikut ini adalah cara konfigurasinya:
- Pilih “IP” pada menu sisi kiri, lalu klik “Hotspot”.
- Pilih “Servers” pada menu sisi kiri, kemudian klik “Hotspot Setup”.
- Di dalam form ini, anda perlu mengisi beberapa informasi berikut:
- Nama Server: Nama hotspot wifi yang anda inginkan.
- Alamat IP: Alamat IP dari perangkat hotspot wifi.
- User Profile: Profil user yang digunakan untuk login ke hotspot wifi. Anda dapat membuat profil baru atau memilih profil default.
- Local Address of Network: Alamat IP dari jaringan lokal yang terhubung ke hotspot wifi.
- Setelah semua informasi diisi, klik “Next”. Kemudian konfigurasi DNS dan DHCP seperti yang diinginkan. Setelah itu, klik “Apply” untuk menyimpan konfigurasi hotspot wifi pada Mikrotik.
Selamat, hotspot wifi dengan Mikrotik sudah selesai dibangun. Sekarang anda dapat menghubungkan perangkat anda ke jaringan wifi yang anda buat dan login menggunakan username dan password yang telah dibuat.
Memanfaatkan Fitur Firewall pada Mikrotik

Mikrotik merupakan salah satu perangkat jaringan yang dapat digunakan untuk mengelola jaringan. Agar jaringan terhindar dari serangan dari luar, Mikrotik dilengkapi dengan fitur firewall yang sangat berguna. Fitur ini dapat digunakan untuk mengamankan jaringan dari serangan malware, virus, dan serangan spam yang dapat merusak jaringan. Berikut adalah beberapa cara memanfaatkan fitur firewall pada Mikrotik.
Membatasi Akses pada Jaringan
Salah satu fitur pada firewall Mikrotik adalah dapat membatasi akses pada jaringan yang diinginkan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan untuk menghindari adanya akses yang tidak sah pada jaringan yang dapat membahayakan jaringan. Misalnya, Anda dapat membatasi akses jaringan hanya untuk beberapa IP address tertentu yang dianggap aman.
Membatasi Koneksi Internet
Dengan fitur firewall pada Mikrotik, Anda juga dapat membatasi koneksi internet pada jaringan yang dilindungi. Hal ini penting dilakukan terutama jika jaringan yang digunakan melibatkan banyak pengguna. Anda dapat membatasi atau mengatur koneksi internet dengan sedemikian rupa sehingga penggunaan bandwidth dapat terkontrol dengan baik dan tidak terjadi over quota.
Membatasi Akses pada Sebuah Website
Fitur firewall pada Mikrotik juga dapat digunakan untuk membatasi akses pada sebuah website. Misalnya, Anda dapat membatasi akses pada website yang dianggap membahayakan atau tidak diperlukan di dalam jaringan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur URL dan domain yang dikenal sebagai blacklist sehingga pengguna hanya dapat mengakses website yang diizinkan.
Menambahkan VPN pada Jaringan
Fitur firewall pada Mikrotik juga dapat digunakan untuk menambahkan VPN pada jaringan. VPN atau Virtual Private Network sendiri berguna untuk menyambungkan jaringan yang berbeda melalui internet sehingga jaringan yang terhubung dapat bertukar data dengan aman. Dengan menambahkan VPN pada jaringan, Anda dapat meningkatkan keamanan jaringan dari ancaman malware, virus, dan serangan DDoS.
Menerapkan Port Forwarding
Port forwarding merupakan salah satu fitur pada firewall Mikrotik yang berguna untuk mengirimkan data pada port tertentu ke alamat IP tertentu. Dengan port forwarding, Anda dapat melakukan pengaturan port pada jaringan seperti bermain game online, membuka webserver, dan lain sebagainya. Misalnya, jika Anda ingin mengaktifkan Remote Desktop Protocol pada jaringan, Anda dapat menggunakan port forwarding untuk mengalihkan koneksi internet yang masuk ke jaringan dengan IP tertentu.
Semakin Aman dengan Firewall pada Mikrotik
Dalam dunia jaringan, keamanan sangat penting untuk dijaga. Fitur firewall pada Mikrotik merupakan salah satu hal yang dapat digunakan untuk menjaga keamanan jaringan dari berbagai serangan dari luar. Dengan memanfaatkan fitur firewall pada Mikrotik, Anda dapat membatasi akses pada jaringan, menerapkan port forwarding pada jaringan, serta membatasi akses pada sebuah website. Semakin baik pengelolaan jaringan yang dilakukan, maka semakin aman jaringan tersebut dari berbagai serangan yang dapat merusaknya.
Implementasi QoS (Quality of Service) pada Mikrotik
Mikrotik adalah salah satu perangkat jaringan yang sangat populer di Indonesia, terutama bagi pengguna internet dari kalangan bisnis kecil dan menengah. Selain karena harganya yang terjangkau, Mikrotik juga memiliki banyak fitur yang sangat bermanfaat. Salah satu fitur tersebut adalah QoS (Quality of Service). Implementasi QoS pada Mikrotik memungkinkan pengguna untuk mengatur bandwidth dan prioritas untuk masing-masing aplikasi atau layanan di jaringan mereka. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa penggunaan internet dalam bisnis berjalan lancar tanpa masalah kendala seperti buffering, latency, atau jaringan lambat.
QoS adalah singkatan dari Quality of Service. Ini memberi pengguna kontrol penuh atas alokasi bandwidth dan prioritas untuk berbagai jenis lalu lintas jaringan, sehingga memastikan bahwa layanan yang lebih penting atau kritis selalu memiliki prioritas lebih tinggi. Dalam banyak jaringan bisnis, seperti restoran, kantor, atau kampus, misalnya, bandwidth internet yang tersedia harus dibagi di antara banyak pengguna dan aplikasi. Oleh karena itu, dengan menggunakan QoS pada Mikrotik, para pengguna dapat menentukan aplikasi atau layanan manakah yang harus memiliki bandwidth yang lebih tinggi atau prioritas yang lebih tinggi. Hal ini mencegah kemacetan dan penghambatan pada jaringan, sehingga selalu terjamin kinerja yang optimal.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai pengaturan QoS pada Mikrotik, ada beberapa hal yang perlu dipahami terlebih dahulu. Pertama-tama, Mikrotik menggunakan sistem pohon dalam pengaturan QoS nya. Ini berarti bahwa setiap kategori, peraturan, dan aturan yang dibuat berada dalam hirarki tergantung pada hierarki sebelumnya. Ini memungkinkan pengguna untuk mengatur prioritas lalu lintas dengan sangat terpilih dan rinci.
Kedua, ada tiga jenis QoS yang dapat digunakan pada Mikrotik, yaitu HTB (Hierarchical Token Bucket), PCQ (Per Connection Queue) dan Queue Tree. Setiap tipe QoS memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan saat memutuskan mana yang paling cocok untuk jenis jaringan dan aplikasi yang digunakan.
Ketiga, dalam pengaturan QoS, kita perlu memahami konsep dasar seperti bandwidth, burst, delay, dan jitter. Bandwidth adalah jumlah data yang dapat ditransmisikan dalam waktu tertentu. Burst adalah jumlah data yang diperbolehkan untuk melebihi bandwidth. Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk data untuk datang ke penerima. Jitter adalah variasi dalam delay.
Keempat, perlu juga dipahami tentang penggabungan berbagai jenis lalu lintas di dalam jaringan, yang mungkin terdiri dari aplikasi video, suara, dan data. Dalam situasi ini, pengguna perlu mengatur prioritas aplikasi atau layanan satu per satu, dan juga harus mempertimbangkan kebutuhan penggunaan aplikasi, seperti kecepatan download dan upload, kestabilan, dan responsivitas.
Kelima, menjadi penting untuk merencanakan dan mengatur jaringan dengan baik sebelum mulai menggunakan QoS pada Mikrotik. Ini melibatkan pemetaan kapasitas bandwidth dari jaringan, pengelolaan VLAN, dan segmenasi untuk mengatur bandwidth pengguna secara efektif. Hal ini memastikan bahwa penggunaan QoS efisien dan mempercepat jaringan.
Memanfaatkan QoS pada Mikrotik sangat penting dalam memastikan bahwa lalu lintas jaringan dikelola dengan baik dan prioritas yang tepat. Dalam bisnis kecil dan menengah, implementasi QoS sangat diperlukan untuk memastikan layanan internet berjalan dengan lancar dan efektif. Dalam jangka panjang, akan memberikan manfaat yang besar bagi para pengguna jaringan yang memanfaatkannya.