Panduan Langkah-demi-Langkah Menggunakan QGIS di Indonesia

Pengenalan QGIS


Pengenalan QGIS

QGIS atau Quantum GIS atau CorelDrawnya pengolah data spasial adalah platform pengolahan data spasial gratis yang dapat digunakan oleh perorangan, instansi atau perusahaan dalam melakukan pemetaan, analisis data serta visualisasi data spasial. QGIS sendiri sebenarnya telah ada dan digunakan secara luas di colongan barat semenjak kurang lebih tahun 2002, dan semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. QGIS sendiri digunakan oleh perusahaan, lembaga pemerintah dan instansi seperti BPN, Bappenas, Kementrian ESDM, Batan, BPS dll dalam melakukan analisis dan pemetaan data.

QGIS sendiri sering disebut dengan aplikasi yang sangat ramah pengguna karena QGIS dapat diinstall pada Windows, MacOs bahkan Linux dengan mudah dan gratis. Selain dapat diinstall pada sistem operasi tersebut, QGIS juga memiliki user interface yang sangat ramah serta mendukung berbagai format berkas seperti geodatabase, shapefile, DWG dan sebagainya. Hal ini sangat bermanfaat bagi pengguna yang ingin menggunakan QGIS dalam mengolah data spasial dari berbagai sumber.

Dalam penggunaannya, QGIS memiliki beberapa fitur dan fungsi yang memdai dukungan analisis data spasial yang komprehensif. Beberapa fitur dan fungsi tersebut diantaranya adalah:

  • Mengolah data spasial seperti Shapefile, Geojson, GPKG dan sebagainya.
  • Menampilkan peta spasial yang komprehensif dan mampu membaca lebih dari satu sumber data
  • Menyajikan analisa dasar data spasial seperti Overlay, isolate by attribute, distance dan sebagainya.
  • Mendukung konsep database spasial dan dapat digunakan untuk mengolah data spasial yang berdimensi (3D).
  • Dapat digunakan untuk memvisualisasikan data spasial dan menghasilkan peta bermutu tinggi dengan variasi format output dan bahasa aplikasi.

Berbagai fitur dan fungsi tersebut membuat QGIS menjadi salah satu aplikasi pengolah data spasial paling populer di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam tutorial QGIS nanti, kamu akan dikenalkan dengan dasar dari QGIS seperti melakukan pengaturan dasar pada aplikasi, melihat data spasial serta melakukan analisis sederhana pada data spasial.

Di Indonesia sendiri, sangat banyak orang yang tertarik untuk belajar QGIS. Bahkan, sudah banyak komunitas yang terbentuk untuk mempelajari dan mempopulerkan QGIS di Indonesia, seperti komunitas QGIS Indonesia. Para pengguna QGIS dapat berinteraksi serta bertukar ilmu mengenai pengolahan data spasial dengan menggunakan QGIS pada platform tersebut.

Nantikan tutorial selanjutnya mengenai QGIS untuk mendalami pemahaman dan membuat peta profesional menggunakan QGIS. Semoga artikel ini dapat menjadi motivasi untuk belajar lebih dalam mengenai QGIS dan dapat membantu kamu dalam mengolah data spasial .

Instalasi dan Pengaturan QGIS


QGIS Logo

Jika Anda ingin memasang QGIS pada komputer Anda, silakan kunjungi situs resmi QGIS di qgis.org dan unduh file instalasi sesuai dengan sistem operasi Anda.

Selanjutnya, jalankan file instalasi dan ikuti instruksi yang muncul di layar Anda. Saat memilih komponen yang ingin dipasang, disarankan untuk memilih opsi “full” agar Anda dapat mengakses semua fitur dan plugin yang tersedia di QGIS.

Setelah selesai memasang, jalankan QGIS untuk pertama kalinya. Saat Anda menjalankan QGIS, Anda akan melihat tampilan utama QGIS yang terdiri dari beberapa menu, toolbar, dan panel. Di sini, Anda dapat melakukan berbagai macam tugas SIG (Sistem Informasi Geografis) seperti pembuatan peta, analisis spasial, dan visualisasi data geografis.

Untuk mengatur QGIS agar sesuai dengan kebutuhan Anda, gunakan menu pengaturan yang tersedia di QGIS. Anda dapat mengatur bahasa, tampilan, plugin, penyimpanan sementara (cache), dan penggunaan jaringan, serta beberapa opsi lainnya.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan setelah memasang QGIS agar siap digunakan dengan baik:

Menambahkan Plugin di QGIS

Plugin QGIS adalah fitur tambahan yang memungkinkan Anda menambahkan fungsionalitas dan kemampuan baru ke QGIS. Plugin ini mudah diunduh dan dipasang langsung dari QGIS. Anda dapat menemukan plugin di menu “Plugin” di QGIS atau mengakses situs resmi plugin QGIS di plugins.qgis.org.

Memasukkan Data ke QGIS

Setelah memasang QGIS, Anda dapat memasukkan data ke dalamnya untuk digunakan dalam proyek Anda. Data geospasial seperti peta, citra satelit, dan data vektor dapat diimpor ke QGIS dengan mudah. Anda dapat menemukan data geospasial dari berbagai sumber, seperti pemerintah, organisasi nirlaba, dan penelitian akademis.

Menambahkan Background Map

Background map atau peta latar belakang sangat penting saat membuat peta di QGIS. QGIS menawarkan berbagai sumber peta latar belakang, termasuk OpenStreetMap, Google Maps, Bing, dan banyak lagi. Anda dapat menambahkan peta ini ke proyek QGIS Anda dengan mudah, sehingga Anda dapat melihat konteks geografis dan topografi

Menentukan Sistem Referensi Koordinat

Sistem referensi koordinat adalah cara untuk menggambarkan lokasi di bumi secara numerik. QGIS menawarkan berbagai opsi sistem referensi koordinat, termasuk Universal Transverse Mercator (UTM), Web Mercator, dan Geographic (WGS84). Anda harus memilih sistem referensi koordinat yang tepat untuk setiap proyek QGIS Anda, sehingga hasil akhirnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Melakukan Penyimpanan atau Pemetaan

Setelah Anda siap memulai proyek, Anda dapat melakukan penyimpanan data geospasial atau membuat peta langsung di QGIS. QGIS menawarkan berbagai pilihan dan alat untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data geospasial dengan tepat. Dalam prosesnya, Anda akan menemukan bahwa QGIS menawarkan keleluasaan dalam penyesuaian tampilan dan pengaturan yang cocok untuk proyek Anda.

Jadi, itulah tutorial singkat mengenai instalasi dan pengaturan QGIS di Indonesia. Setelah mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda siap untuk memulai proyek SIG Anda dengan QGIS. Ingat bahwa QGIS sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Selamat mencoba!

Fundamentals of QGIS: Alat dan Fungsinya


QGIS Indonesia

Sekarang ini, perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG) protagonis yang disukai oleh para ahli geospasial, QGIS, sudah sangat populer di Indonesia. Perangkat lunak ini sangat membantu dalam menangani isu-isu keruangan seperti pemetaan, analisis data spasial, dan pengumpulan data spasial. Berikut adalah panduan singkat tentang QGIS dan alat-alatnya yang dapat digunakan sebagai dasar bagi para pengguna baru QGIS di Indonesia.

1. Peta Dasar


Peta Dasar QGIS

Peta Dasar digunakan sebagai latar belakang dari data spasial yang ingin ditampilkan. Peta Dasar di QGIS dilengkapi dengan plugin OpenLayers, sehingga pengguna dapat menunjukkan area daerah tertentu di dunia dengan mudah.

2. Panel Lapisan


Panel Lapisan QGIS

Panel Lapisan memungkinkan pengguna untuk mengelola, memilih, dan mengatur berbagai macam lapisan data qgis. Panel ini memungkinkan perubahan parameter lapisan seperti kunci, atribut, simbolisasi, dan interaksi pengguna.

3. Penyaringan


Alat Penyaringan QGIS

Penyaringan adalah alat yang memungkinkan pengguna untuk memilih dan menampilkan data yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Penyaringan menghasilkan lapisan data baru yang menampilkan fitur yang dipilih dan memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis spasial lebih lanjut pada data tersebut. Ada dua jenis penyaringan di QGIS:

  • Penyaringan pada Jendela Render: Pengguna dapat memfilter data di data-frame, memilih atribut dan kondisi penyaringan untuk layer yang dipilih serta menentukan tipe geometri dalam filter. Teknik ini biasanya digunakan untuk menggambar data yang memperlihatkan kategori tertentu.
  • Penyaringan di lapisan: Pengguna dapat memfilter data dalam lapisan yang dipilih dengan catatan batasan yang ditentukan oleh hasil penyaringan akan menghasilkan lapisan yang sudah difilter.

4. Alat Pengukuran


Alat Pengukuran QGIS

Alat Pengukuran memungkinkan pengguna untuk mengukur jarak, luas, dan volume dalam pengaturan Geometri yang berbeda. Alat ini banyak digunakan dalam pemetaan dan pengukuran luas pertanian.

5. Komposer Penyusun Peta


Komposer Penyusun Peta QGIS

Komposer penyusun peta adalah satu set alat yang memungkinkan pengguna untuk membuat tampilan antarmuka yang memiliki sematan informasi spasial dengan berbagai macam skala yang berbeda. Komposer ini menampilakan model visual data spasial dengan fitur-fitur yang disesuaikan dengan ukuran dan skala peta.

Kesimpulan

QGIS memiliki alat dasar dan kompleks yang dapat membantu pengguna dalam memahami data spasial, menganalisis geospasial, dan menyajikan data spasial secara visual. Artikel ini memberikan panduan singkat tentang alat dasar QGIS, yang dapat menjadi panduan mendasar bagi para pengguna baru. Namun, masih banyak fitur dan alat tambahan yang tersedia di QGIS yang dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna bagi ahli geospasial di Indonesia.

Analisis dan Manipulasi Data dengan QGIS


Analisis dan Manipulasi Data dengan QGIS

Selanjutnya, kita akan membahas bagaimana melakukan analisis dan manipulasi data menggunakan QGIS. Setelah mengimpor data ke dalam QGIS, Anda bisa mengolah data dengan berbagai cara sesuai kebutuhan. Beberapa teknik dan alat yang sering digunakan dalam analisis dan manipulasi data di QGIS akan dijelaskan di bawah ini.

Filter Data

Filter Data

Fitur filter data sangat berguna untuk menampilkan sebagian data yang kamu butuhkan saja. Misalnya, kamu mempunyai data peta propinsi Indonesia namun hanya butuh data beberapa propinsi saja maka bisa menggunakan fitur ini. Untuk melakukan filter data cukup klik tombol Filter yang ada di samping Add Vector Layer. Setelah itu, tetapkan kriteria filter yang ingin kamu terapkan dan jalankan filter.

Join Layer

Join Layer

Fitur join layer memungkinkan Anda menggabungkan atribut dari dua layer atau lebih pada data yang sama. Misalnya, Anda memiliki dua layer peta Indonesia, yakni layer peta kabupaten dan layer peta provinsi. Anda bisa join layer kabupaten ke layer provinsi untuk menunjukkan provinsi mana saja yang terdapat di dalam satu peta kabupaten tertentu. Untuk melakukan join layer, pilih opsi Join Attributes by Field Value dari menu yang tersedia, lalu ikuti langkah-langkah seterusnya.

Buffering

Buffering

Fitur buffering memungkinkan Anda membuat buffer atau zona sekitar suatu fitur geografis, seperti jalan, sungai, atau bangunan. Buffer sangat berguna untuk analisis spasial, misalnya untuk mengetahui seberapa besar area yang terkena dampak dari pembangunan jalan, atau melihat area yang berada di sekitar tepi sungai. Untuk menggunakan fitur buffering, pilih layer yang akan dibuffer, lalu sesuaikan jarak buffer dan pilihan lain yang ada.

Clip, Intersect, dan Union

Clip, Intersect, dan Union

Fitur clip, intersect, dan union berfungsi untuk memotong, memotong bagian yang tumpang tindih, atau menggabungkan dua atau lebih layer. Misalnya, Anda memiliki layer peta wilayah administrasi Indonesia dan layer peta jaringan jalan. Dengan menggunakan fitur clip, Anda bisa memotong layer jalan sesuai dengan wilayah administrasi yang dinginkan. Sedangkan dengan fitur intersect, Anda bisa mengetahui jalan mana saja yang berada di wilayah administrasi tertentu. Untuk menggunakan fitur ini, pilih opsi Clip, Intersect, atau Union dari menu Vector, lalu pilih layer yang ingin diolah dan layer yang akan digunakan sebagai pemotong atau penggabung.

Pengolahan Raster

Pengolahan Raster

QGIS juga dilengkapi dengan fitur pengolahan raster yang cukup lengkap, seperti koreksi radiometrik, klasifikasi, dan pengolahan citra. Misalnya, Anda bisa melakukan klasifikasi citra satelit untuk mengetahui penggunaan lahan di sebuah daerah. Selain itu, dengan menggunakan alat-alat yang tersedia dalam QGIS, Anda juga bisa melakukan analisis topografi, seperti menghitung kemiringan atau arah lereng suatu wilayah. Untuk menggunakan fitur pengolahan raster, buka menu Raster, lalu pilih opsi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Demikianlah beberapa teknik dan alat yang sering digunakan dalam analisis dan manipulasi data di QGIS. Dengan memanfaatkan fitur-fitur tersebut secara maksimal, Anda bisa memanipulasi data geografis sesuai kebutuhan dan membuat analisis yang lebih akurat dan informatif.

Penggunaan Plugin pada QGIS


penggunaan plugin pada qgis

QGIS, yang merupakan salah satu aplikasi pemetaan open-source populer di dunia, memiliki kemampuan untuk diubah untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan menggunakan plugin. Plugin dalam QGIS memiliki berbagai macam fungsi, mulai dari pengolahan data hingga visualisasi data. Berikut adalah beberapa plugin yang biasa digunakan dalam QGIS:

1. QuickMapServices

QuickMap Services

QuickMapServices adalah plugin untuk mengakses berbagai peta offline dan online. Plugin ini memungkinkan pengguna untuk mengimpor peta yang telah dibuat sebelumnya atau membangun peta sendiri dengan menambahkan lapisan pandangan dari berbagai sumber secara langsung dalam plugin.

2. Data Plotly

Data Plotly

Plugin ini menghasilkan grafik interaktif dengan menggunakan data vektor dan raster. Data Plotly mempermudah pengguna dalam memvisualisasikan data yang memungkinkan pilihan sejumlah variasi jenis grafik yang dapat dibuat.

3. Semi-Automatic Classification Plugin (SCP)

Semi-Automatic Classification Plugin (SCP)

SCP menyediakan fasilitas bagi pengguna yang ingin melakukan klasifikasi citra satelit. Dalam plugin ini, ada beberapa klasifikasi yang dapat dipilih, seperti Minimum Distance, Maximum Likelihood, Support Vector Machine, dan Neural Networks. Selain itu, plugin ini dilengkapi dengan algoritma yang mempermudah pengguna dalam melakukan klasifikasi citra satelit.

4. QGIS2Web

QGIS2Web

Plugin ini berfungsi untuk menghasilkan file HTML, CSS dan Javascript dengan cepat. Formatnya sudah dapat diakses melalui situs Anda dan sangat mudah diolah. Plugin ini dapat digunakan untuk membuat peta interaktif, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi secara online.

5. Point Sampling Tool

Point Sampling Tool

Plugin ini berguna untuk pengambilan data ke lapangan. Point Sampling Tool menyediakan fasilitas kepada pengguna untuk mengecek dan mencatat keterangan titik titik yang dipilih pada peta. Dengan plugin ini, pengguna terbantu untuk mencatat data, dengan baik dan rinci untuk jumlah titik yang ditandai pada citra peta.

Leave a Comment