Mengenal Apa itu Storyboard
Storyboard merupakan bentuk visualisasi dari sebuah cerita. Dalam dunia kreatif seperti perfilman, video game, animasi, maupun kampanye iklan, storyboard digunakan sebagai alat bantu untuk menggambarkan seluruh adegan dalam sebuah perencanaan produksi. Storyboard akan memperlihatkan ilustrasi gambar-gambar yang memperlihatkan seluruh tahapan cerita seperti sosok tokoh, lokasi, kejadian, dan dialog yang akan ditampilkan dalam sebuah produksi.
Dalam produksi sebuah film atau game, konsep awal serta interpretasi visualisasi akan dievaluasi terlebih dahulu melalui pembuatan storyboard. Maka dari itu, sebelum memproduksi sebuah instalasi video yang lebih besar, sebaiknya para kreator memiliki rencana yang matang dan dapat menghemat waktu serta biaya. Dalam perencanaan, diperlukan sebuah platform yang memudahkan para kreator dalam membuat storyboard untuk memvisualisasikan sebuah produk kreatif secara lebih sistematis dan terstruktur.
Dalam proses produksi, penciptaan video, animasi, maupun game, semakin mudah dan praktis dengan munculnya berbagai aplikasi untuk membuat storyboard. Seiring perkembangan teknologi, array aplikasi semakin banyak bermunculan. Aplikasi tersebut membantu para kreator dalam mengembangkan ide serta memvisualisasikan cerita secara lebih mudah. Ada banyak aplikasi untuk membuat storyboard yang tersedia di Indonesia dengan fitur yang menarik dan efisien dalam membuat konsep cerita.
Salah satu perkembangan aplikasi di Indonesia yang digunakan oleh para kreator untuk membuat storyboard adalah LineRider Indonesia. Aplikasi ini dikembangkan oleh Tim Game Rise Up Labs yang berasal dari Indonesia. LineRider Indonesia menyediakan fitur yang cukup lengkap dan mudah digunakan oleh para kreator. Salah satu fitur utama dari aplikasi ini adalah kemampuannya untuk membuat animasi dari storyboard yang sudah dibuat. Aplikasi ini tidak hanya menawarkan fitur sketsa, namun juga fitur untuk mengombinasikan sesi storyboard menjadi satu skenario cerita.
Hal yang paling menarik dari LineRider Indonesia adalah fitur kemampuan untuk berbagi dengan pengguna lainnya. Para kreator dapat mengunggah storyboard mereka ke desain platform LineRider. Dengan memberikan kemampuan untuk mengakses storyboard, pengguna lain dapat melihat dan memberikan umpan balik atau bahkan membantu dalam pengembangan cerita dengan memberikan kontribusi. Hal ini bisa menjadi keuntungan yang tak terduga, dimana pengguna lainnya bisa memberikan perspektif yang berbeda terhadap konsep cerita yang sudah dibuat.
Dalam perkembangan industri kreatif lokal, penggunaan aplikasi untuk membuat storyboard semakin penting. Dalam infrastruktur pendukung, pemerintah harus menawarkan dukungan dari segi teknologi dan juga pelatihan untuk para kreator. Pelatihan dan pengembangan teknologi ini harus diarsiteki dengan baik agar mampu menjangkau lebih banyak kreator dan para pelaku di sektor industri kreatif di Indonesia. Dengan mengembangkan kreator lokal, maka akan tercipta produk-produk kreatif yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk luar negeri.
Perbedaan Storyboard Tradisional dan Digital
Storyboard adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menggambarkan berbagai adegan dalam animasi, film, atau video sebelum proses produksi dimulai. Dalam perkembangannya, storyboard terbagi menjadi dua jenis, yaitu storyboard tradisional dan digital. Pada dasarnya, seberapa besar perbedaan antara storyboard tradisional dan digital tersebut?
Dalam hal ini, kita akan menjelaskan secara rinci perbedaan antara storyboard tradisional dan digital.
1. Media yang Digunakan
Perbedaan utama antara storyboard tradisional dan digital terletak pada media yang digunakan. Pada storyboard tradisional, seniman atau animator menggunakan kertas dan pensil untuk menggambar lembaran storyboard, sedangkan pada storyboard digital, media yang digunakan adalah perangkat lunak desain grafis digital seperti Adobe Illustrator. Selain itu, seniman dan animator juga dapat menggunakan tablet grafis untuk menggambar lembaran storyboard lebih cepat dan akurat. Media yang digunakan dalam pembuatan storyboard dapat memengaruhi kecepatan dan kemudahan dalam merancang adegan dan karakter dalam sebuah produksi video, animasi, maupun film.
2. Kelebihan dan Kekurangan
Kedua jenis storyboard mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan dari storyboard tradisional adalah dapat membantu seniman berkreativitas dengan lebih bebas dan imajinatif. Pada storyboard tradisional, animator memiliki kebebasan dalam membuat sketsa dan warna dengan cara manual. Selain itu, proses pembuatan storyboard tradisional lebih mudah karena hanya menggunakan kertas dan pensil sederhana.
Meskipun begitu, kekurangan dari storyboard tradisional adalah kesulitan dalam menambahkan atau mengubah elemen pada lembaran storyboard yang telah digambar. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk produksi storyboard tradisional juga lebih lama dibandingkan storyboard digital, terutama apabila perbaikan diperlukan pada tahap pengembangan.
Sementara itu, kelebihan pada storyboard digital adalah proses pembuatan yang lebih cepat dan mudah karena menggunakan software desain grafis digital seperti Adobe Illustrator. Animator maupun seniman mudah dalam menambahkan atau menghilangkan elemen pada lembaran storyboard dan dapat mengatur warna, pencahayaan, dan perspektif lebih mudah. Selain itu, storyboard digital dapat disimpan dengan lebih mudah dan dibagikan ke produser video atau animator dengan lebih mudah karena dapat dilakukan secara digital.
Meskipun begitu, kekurangan pada storyboard digital adalah animator perlu membutuhkan keterampilan pada perangkat lunak desain grafis digital dan perlu membeli perangkat lunak desain grafis yang mahal. Selain itu, kesulitan dalam menambahkan atau menghilangkan elemen pada lembaran storyboard dapat terjadi karena kekakuan antarmuka program desain grafis.
3. Efisiensi dan Profesionalisme
Storyboard digital lebih efisien bagi produser video atau animator dalam menambahkan atau menghilangkan elemen pada produksi karena tidak membutuhkan perawatan khusus seperti pada storyboard tradisional. Selain itu, storyboard digital juga dapat mereproduksi ulang desain gambar yang lebih akurat dan lebih proporsional. Proses storyboard digital juga lebih cepat dibandingkan dengan storyboard tradisional karena dapat menghemat waktu, jam kerja, dan sumber daya.
Namun, meskipun storyboard digital lebih mudah dalam merancang produksi video atau animasi, hal ini tidak selalu menjamin hasil yang lebih berkualitas. Beberapa animator dan seniman tertarik pada penggunaan kertas dan pensil tradisional karena mereka merasa lebih leluasa dalam mengekspresikan kreativitas pada desain di atas kertas. Dalam segi profesionalisme, kertas dan pensil lebih terlihat alami saat diproses animasi, dibandingkan dengan gambar bersih dan polos dari sebuah software desain grafis digital.
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dalam pembuatan video atau animasi, produser video maupun animator dapat memilih antara storyboard tradisional dan digital sesuai dengan kebutuhan produksi. Sekalipun demikian, produser video dan animator harus mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan kedua jenis storyboard agar dapat memaksimalkan potensi pembuatan produksi video maupun animasi.
Kelebihan Menggunakan Aplikasi untuk Membuat Storyboard
Storyboard adalah gambar-gambar atau ilustrasi yang digunakan sebagai panduan untuk membuat sebuah video, film, atau animasi. Saat ini, storyboard juga dianggap sebagai alat komunikasi visual yang penting dalam industri kreatif seperti iklan, game, desain grafis, dan lainnya. Oleh karena itu, begitu banyaknya aplikasi untuk membuat storyboard yang dikembangkan di Indonesia.
Menggunakan aplikasi untuk membuat storyboard memiliki banyak kelebihan seperti:
1. Mudah Digunakan
Aplikasi untuk membuat storyboard dirancang dengan antarmuka yang user-friendly sehingga memudahkan pengguna untuk menggunakannya. Beberapa aplikasi juga menyediakan fitur drag-and-drop untuk mengubah gambar dan teks menjadi storyboard yang rapi dan mudah dibaca. Dengan fitur-fitur ini, siapapun bisa membuat storyboard yang menarik tanpa harus memiliki latar belakang desain grafis.
2. Hemat Waktu
Dengan menggunakan aplikasi untuk membuat storyboard, pekerjaan membuat storyboard menjadi lebih cepat dan efisien. Pengguna bisa dengan mudah memilih template yang sesuai dengan tema atau genre yang diinginkan, serta mengatur layout, warna, dan font yang ingin digunakan tanpa harus mulai dari awal. Beberapa aplikasi juga menyediakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk bekerja secara kolaboratif dengan tim, sehingga pekerjaan tim dapat selesai lebih cepat dan lebih terkoordinasi.
3. Meningkatkan Kreativitas dan Imaginasi
Saat membuat storyboard, pengguna akan mencari gambar atau memikirkan ide yang tepat untuk menyampaikan pesan atau cerita yang ingin dijelaskan. Hal ini akan menstimulasi bagian kreativitas dan imajinasi di otak. Pengguna juga bisa mengeksplorasi lebih banyak ide dengan menggunakan aplikasi storyboard yang menyediakan banyak pilihan template dan gambar yang menarik. Dengan begitu, pengguna dapat meningkatkan kualitas storyboard dengan lebih mudah dan lebih cepat.
4. Menghemat Biaya
Jika sebelumnya membuat storyboard membutuhkan biaya untuk memesan jasa seorang desainer grafis, kini pengguna bisa dengan mudah membuat storyboard sendiri dengan aplikasi yang tersedia di smartphone atau komputer. Dengan begitu, pengguna bisa menghemat biaya pembuatan storyboard, terutama bagi mereka yang sering memerlukan storyboard untuk pekerjaan rutin atau proyek-proyek berkala.
Itulah beberapa kelebihan menggunakan aplikasi untuk membuat storyboard. Selain kelebihan tersebut, aplikasi ini juga memudahkan pengguna untuk membagikan storyboard dengan mudah kepada klien atau tim produksi, sehingga digitalisasi proses pekerjaan semakin ditingkatkan. Jangan ragu untuk mencoba aplikasi-aplikasi storyboard yang ada di Indonesia dan temukan kelebihan-kelebihan lain yang bisa membantu pekerjaan Anda!
Rekomendasi Aplikasi untuk Membuat Storyboard
Storyboard adalah kunci utama dalam pembuatan film atau presentasi audiovisual. Sebelum produksi dimulai, kita harus memiliki rencana visual yang jelas untuk menghindari pertanyaan teknis dan mencapai hasil terbaik. Di Indonesia, ada banyak aplikasi yang tersedia untuk membuat storyboard yang dapat membantu Anda membuat rencana visual dengan mudah. Berikut ini adalah beberapa aplikasi untuk membuat storyboard yang kami rekomendasikan:
1. Storyboard Generator

Seperti namanya, Storyboard Generator adalah aplikasi untuk membuat storyboard yang sangat mudah digunakan dan gratis. Dalam beberapa klik, Anda dapat membuat tata letak dengan foto, teks, dan jarak antara frame setiap layout. Jika Anda adalah seorang profesional yang ingin menggunakan fitur yang lebih menantang, maka Anda dapat memilih versi berbayar dengan lebih banyak fitur dan efek.
2. Canva

Canva sudah menjadi populer karena membantu pengguna membuat desain grafis yang menakjubkan. Selain itu, Canva juga menyediakan opsi untuk membuat storyboard. Dalam layar opsi “Video & Presentasi”, Anda dapat memilih template storyboard yang dikhususkan untuk film atau presentasi, atau Anda dapat membuat desain storyboard Anda sendiri menggunakan opsi “Unggah media”. Canva sangat cocok bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan platform, tetapi dapat menjadi lebih mudah digunakan dengan bantuan tutorial.
3. Adobe Spark

Adobe Spark adalah aplikasi web untuk membuat presentasi, poster, dan desain lainnya. Dalam aplikasi ini, pengguna dapat membuat presentasi dengan tata letak vertikal atau horizontal, serta membuat storyboard. Adobe Spark menyediakan banyak desain dan font sehingga menawarkan banyak kreativitas bagi penggunanya. Produk Adobe lainnya, seperti Adobe Premiere dan After Effect, juga dapat dengan mudah diintegrasikan dengan Adobe Spark, sehingga menghemat waktu dan menghasilkan hasil yang lebih efektif.
4. Storyboarder

Storyboarder adalah aplikasi gratis dan open-source untuk membuat storyboard secara digital. Dalam aplikasi ini, pengguna dapat menggambar, menambahkan foto, menambahkan catatan, dan mengorganisir gambar sesuai dengan cerita. Selain itu, menciptakan tata letak dapat lebih mudah dengan fitur seperti panel cekungan otomatis, penulisan tangan bebas, dan mode kamera ganda. Fitur-fitur ini membuat Storyboarder menjadi aplikasi yang ideal bagi sinematografer dan penyunting video yang ingin membuat rencana visual dengan mudah karena aplikasi ini sangat mudah dipakai dan dapat memberikan hasil yang efektif dengan cepat.
Sekarang, pilihan ada di tangan Anda. Aplikasi mana yang Anda gunakan tergantung pada kebutuhan Anda atau keterampilan teknis yang Anda pegang. Namun, jangan lupa bahwa sebuah keputusan yang baik tentang aplikasi aktivitas kreatif bisa mempengaruhi kualitasnya. Selamat berkarya!
Tips dalam Membuat Storyboard Menggunakan Aplikasi
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kamu dalam membuat storyboard menggunakan aplikasi:
1. Tentukan Tujuan dan Target Audiens
Sebelum memulai proses pembuatan storyboard, tentukan terlebih dahulu tujuan dan target audiens dari video yang akan kamu buat. Dengan menentukan tujuan dan target audiens, kamu akan lebih mudah dalam mengembangkan ide dan menghasilkan storyboard yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Pilih Tema dan Gaya Visual yang Sesuai
Setelah menentukan tujuan dan target audiens, pilih tema dan gaya visual yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Pilihlah warna, font, dan gaya gambar yang konsisten dengan tema yang telah ditentukan untuk memperkuat visualisasi dalam storyboard.
3. Buat Sketsa yang Sederhana
Buatlah sketsa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh audiens. Hindari menggunakan terlalu banyak detail pada sketsa karena hal tersebut akan membingungkan bagi mereka yang melihatnya. Tujuan dari membuat storyboard adalah untuk memudahkan audiens memahami isi dari video yang ingin disampaikan.
4. Gunakan Aplikasi yang Mudah Digunakan
Gunakan aplikasi yang mudah digunakan dan familiar dengan kamu. Terdapat banyak aplikasi untuk membuat storyboard di Indonesia, seperti Canva, Storyboard That, atau Powerpoint. Pilihlah aplikasi yang mudah digunakan dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu dalam membuat storyboard.
5. Tambahkan Animasi dan Suara yang Tepat
Setelah memasukkan semua elemen visual ke dalam storyboard, tambahkan animasi dan suara yang tepat untuk membuat video menjadi lebih menarik. Pilihlah animasi dan suara yang konsisten dengan tema dan gaya visual yang telah ditentukan sebelumnya. Jangan lupa juga untuk menyesuaikan kecepatan tampilan animasi dengan kecepatan script yang dibuat.
Dengan mengikuti tips di atas, kamu akan lebih mudah dan efektif dalam membuat storyboard menggunakan aplikasi. Penting untuk selalu memperhatikan tujuan dan target audiens agar dapat menghasilkan storyboard yang sesuai dengan kebutuhan. Selamat mencoba!